Kekerasan Sektarian di Myanmar, PBB Evakuasi Stafnya

Kekerasan Sektarian di Myanmar, PBB Evakuasi Stafnya

- detikNews
Senin, 11 Jun 2012 15:35 WIB
Yangon, - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai mengevakuasi para staf dari kantornya di Myanmar barat. Langkah ini dilakukan menyusul terjadinya kekerasan sektarian mematikan antara warga muslim dan Buddha di wilayah tersebut.

Dikatakan Ashok Nigam, koordinator penduduk dan kemanusiaan PBB di Yangon, sebanyak 44 pekerja PBB dan keluarga mereka mulai meninggalkan wilayah konflik Maungdaw di negara bagian Rakhine, yang berbatasan dengan Bangladesh.

"Itu sebagian besar staf internasional namun staf lokal di Maungdaw akan tetap di sana," ujar Nigam seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (11/6/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan Nigam, langkah ini bersifat sementara dan dilakukan karena ketidakamanan dan gangguan. Kelompok pertama meninggalkan Maungdaw pada Minggu, 10 Juni kemarin dan diikuti oleh kelompok kedua yang berangkat hari ini.

Menurut Nigam, para staf PBB saat ini berkumpul di Sittwe, ibukota negara bagian Rakhine. Sebagian besar dari mereka akan diterbangkan ke Yangon, ibukota Myanmar. Para pekerja organisasi-organisasi non-pemerintah juga telah dibantu untuk meninggalkan wilayah konflik tersebut.

Sebelumnya pada Minggu, 10 Juni lalu, pemerintah Myanmar mengumumkan status keadaan darurat di Rakhine untuk mengatasi kekerasan sektarian tersebut.

Negara bagian Rakhine yang didominasi warga penganut Buddha, merupakan tempat tinggal bagi sejumlah besar warga muslim termasuk Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai salah satu minoritas di dunia yang paling teraniaya.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads