Dikatakan Ashok Nigam, koordinator penduduk dan kemanusiaan PBB di Yangon, sebanyak 44 pekerja PBB dan keluarga mereka mulai meninggalkan wilayah konflik Maungdaw di negara bagian Rakhine, yang berbatasan dengan Bangladesh.
"Itu sebagian besar staf internasional namun staf lokal di Maungdaw akan tetap di sana," ujar Nigam seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (11/6/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nigam, para staf PBB saat ini berkumpul di Sittwe, ibukota negara bagian Rakhine. Sebagian besar dari mereka akan diterbangkan ke Yangon, ibukota Myanmar. Para pekerja organisasi-organisasi non-pemerintah juga telah dibantu untuk meninggalkan wilayah konflik tersebut.
Sebelumnya pada Minggu, 10 Juni lalu, pemerintah Myanmar mengumumkan status keadaan darurat di Rakhine untuk mengatasi kekerasan sektarian tersebut.
Negara bagian Rakhine yang didominasi warga penganut Buddha, merupakan tempat tinggal bagi sejumlah besar warga muslim termasuk Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai salah satu minoritas di dunia yang paling teraniaya.
(ita/nrl)