"Ya jelas ini krusial. Urat nadi pilkada ada di DPT. Kalau jomplang jumlah DPT dengan hasilnya nanti, bisa memicu sengketa," ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Kamarudin, kepada detikcom, Selasa (5/6/2012).
Kamarudin mengatakan penolakan yang dilakukan lima timses pasangan cagub dan cawagub selain incumbent sebaiknya diakomodasi pihak KPU DKI. Hal ini juga untuk menghindari sangkaan jika DPT yang masih bermasalah tersebut hanya menguntungkan salah satu pasangan saja, yakni incumbent Foke-Nara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KPU harus bekerja lebih keras lagi merapihkan DPT ini dalam masa yang singkat jika ingin tetap pencoblosan tidak diundur. Ini untuk menghindari sengketa. Tapi jika tidak memungkinkan, sebaiknya tunda pilkada hingga masalah DPT selesai," pungkasnya.
Seperti diketahui, KPU DKI menetapkan DPT 6.983.692 orang dengan 15.059ย tempat pemungutan suara (TPS) dalam rapat pleno, Sabtu 2 Juni lalu.
Dari enam pasangan calon, hanya timses Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang menerima penetapan DPT. Ketua KPU DKI Dahlia Umar menegaskan pihaknya tetap melanjutkan tahapan pilkada meski ada penolakan dari timses.
(rmd/trq)