"Ketika ahli bedah berada di ruang operasi... memotong dan membersihkan serta mengamputasi, dan luka pun mengeluarkan darah, apakah kita mengatakan padanya bahwa tangan Anda berlumuran darah?" kata Assad dalam pidatonya di depan parlemen seperti diberitakan Sydney Morning Herald, Senin (4/6/2012).
"Atau apakah kita berterima kasih padanya karena menyelamatkan pasien tersebut," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Assad juga membantah bertanggung jawab atas pembantaian di Houla yang menewaskan lebih dari 100 warga sipil. Dicetuskan Assad, bahkan monster pun tak akan bisa melakukan kekejian seperti itu.
"Bahkan monster tak bisa berbuat seperti apa yang kita lihat, khususnya pembantaian Houla," tutur Assad.
Menurut para aktivis, krisis Suriah yang telah berlangsung 15 bulan ini telah menewaskan lebih dari 13 ribu orang. Kecaman dunia internasional meningkat setelah pembantaian sekitar 108 orang di Houla pada 24 dan 25 Mei lalu. Rezim Suriah menuding para teroris bersenjata sebagai pelaku pembantaian tersebut.
(ita/nrl)