"AJI mengecam berbagai kasus kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia," tulis AJI dalam siaran pers yang diterima redaksi, Rabu (30/5/2012).
Sejak bulan Januari hingga Mei ini, sedikitnya telah terjadi 20 kekerasan yang dialami oleh jurnalis. Para pelakunya meliputi oknum polisi (5 kasus), anggota DPRD (3), PNS (3), oknum TNI (2), Ormas (2), Organisasi Kemahasiswaan (1), massa (2), satpam (1), dan orang tidak dikenal (1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penertiban 'pondok maksiat' di Padang, Sumbar, pada Selasa (29/5), berlangsung ricuh. Saat itu, sejumlah Satpol PP dan warga tengah menertibkan bangunan liar yang diduga dijadikan tempat mesum. Penertiban itu pun diliput sejumlah wartawan. Namun tak diketahui sebabnya, Marinir melabrak wartawan dan merampas memory card, kamera, dan lain-lain.
Sebelumnya ada juga kasus yang dideritya jurnalis Batam TV, Bagong Sastra Negara, yang dirampas kameranya saat meliput kelangkaan BBM. Ada juga perlakuan yang diderita wartawan Harian Bongkar, Darwis Yusuf, yang dibacok oleh Kadis Perikanan Lampung Utara.
AJI pun mendesak supaya polisi menindak pelaku kekerasan tersebut. AJI juga menuntut supaya pelaku itu diadili.
(mok/mok)