Kuntoro: Pemda DKI Contoh Pemerintahan yang Belum Baik

Kuntoro: Pemda DKI Contoh Pemerintahan yang Belum Baik

- detikNews
Rabu, 30 Mei 2012 11:32 WIB
Jakarta - Lagi-lagi Pemerintah DKI Jakarta pimpinan Fauzi Bowo dikritik. Tak tanggung-tanggung, kritikan datang dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Menurut UKP4, Pemda DKI bukan merupakan contoh yang baik bagaimana mengelola suatu sistem pemerintahan, baik pelayanan publik atau transparansi.

"Pemda DKI contoh yang belum baik. Contohnya coba saja Anda mau bikin izin usaha di sini, kan susah," ujar Ketua UKP4 Kuntoro Mangkusubroto usai membuka Kompetisi Layanan Publik Open Government Indonesia (OGI), di Hotel Millennium, Jl Fachruddin, Jakarta Pusat, Rabu (30/5/2012). Kompetisi ini sebagai upaya meningkatkan mutu transparansi, partisipasi, dan inovasi sebagai tiga pilar penting Open Government, di mana salah satunya adalah layanan publik Kementerian/Lembaga yang diikuti 62 peserta.

Menurut Kuntoro, salah satu syarat untuk menjadi lembaga yang baik adalah dengan meningkatkan keterlibatan masyarakat. Karena dengan adanya keterlibatan masyarakat akan mendorong sebuah lembaga menjadi lebih transparan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam kompetisi ini nantinya ada sasaran akhir yang dituju. Sasaran akhirnya adalah bagaimana masyarakat bisa berpartisipasi, dan bagaimana menciptakan kondisi yang transparan," terang Kuntoro.

Meskipun masih ada lembaga yang belum baik, Kuntoro juga mengapresiasi lembaga yang sudah memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, dan juga tetap melibatkan masyarakat d idalamnya. Ia menyebut National Traffic Management Center (NTMC) sebagai lembaga yang sudah menunjukkan kinerja yang baik.

"Seperti National Traffic Management oleh polisi kita, coba cek TMC kenapa macet, juga pelayanan SIM, coba Anda masuk ke websitenya. Ini adalah contoh bagus sekali, yang harus disebarkan," tuturnya.

Untuk itu, ia berharap dengan adanya Kompetisi Open Government Indonesia ini akan membuat kementerian dan lembaga menjadi lebih baik. Karena dalam kompetisi ini nantinya akan dinilai bagaimana transparansi dan pelayanan akan memudahkan masyarakat.

"Mereka yang harus mengambil inisiatif bagaimana transparansi lebih dimudahkan, mereka mengambil inisiatif bagaimana pelayanan dimudahkan. Ini akan dinilai pada kompetisi ini," tutup pria yang pernah menjabat sebagai Dirut PLN ini.
(riz/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads