Duh! Dalam Sehari, Konflik Suriah Kembali Tewaskan 98 Orang

Duh! Dalam Sehari, Konflik Suriah Kembali Tewaskan 98 Orang

- detikNews
Rabu, 30 Mei 2012 10:23 WIB
Damaskus, - Korban tewas akibat konflik berkepanjangan dan kekerasan di Suriah terus bertambah. Dalam satu hari, total ada 98 orang yang tewas dalam bentrokan antara militer pemerintah dengan pemberontak.

Menurut kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, dari total 98 orang yang tewas dalam bentrokan yang terjadi Selasa (29/5) kemarin, sebanyak 61 orang di antaranya warga sipil. Sedangkan 28 orang lainnya adalah tentara pemerintah dan 9 orang lagi tentara pembelot.

"Menurut laporan awal dari wilayah tersebut, para korban dieksekusi dengan ditembak mati di kepala," ujar Direktur Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdul Rahman, kepada AFP, Rabu (30/5/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rami, para korban tewas tersebut berasal dari sejumlah wilayah di Suriah. Salah satunya di wilayah Deir, di mana tentara pemerintah menembak mati 13 warga sipil secara membabi buta. Rami menyebut kekerasan militer pemerintah tersebut sebagai pembunuhan massal.

Lebih lanjut, dia mendesak para pemantau PBB untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kekejaman militer pemerintah Suriah serta menindak para pelakunya.

Aksi kekerasan di Suriah kembali terjadi setelah utusan PBB-Liga Arab untuk Suriah, Kofi Annan, mendesak Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk 'segera bertindak' mengakhiri pertumpahan darah yang terjadi selama 15 bulan terakhir.
Annan juga memperingatkan Assad bahwa Suriah sudah berada di ujung tanduk karena negara-negara Barat telah menarik para diplomatnya keluar Suriah. Yang terbaru, negara-negara anggota Uni Eropa dan juga Australia, Kanada, dan Swiss telah mengusir para diplomat Suriah dari negara mereka.

Sebelumnya pada 25 dan 26 Mei lalu di Kota Houla, total 108 orang tewas dalam pembantaian, yang kabarnya dilakukan oleh pasukan pendukung rezim Suriah. Dewan Keamanan PBB telah mengecam pemerintah Suriah atas pembantaian massal tersebut. Namun rezim Suriah membantah terlibat dalam pembunuhan warga sipil tersebut dan menyebutnya sebagai ulah para teroris.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads