"Kita layangkan panggilan minggu ini, dateline hingga Minggu depan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/5/2012).
Setelah itu, penyidikan baru meningkat ke pemeriksaan saksi-saksi. "Kita kompulir dulu keterangan saksi-saksi," tukas Rikwanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dipukul 29 Mei 2010, saya tidak ungkapkan karena waktu itu Bapak sebagai menteri dan saya menuntut berubah. Pemukulan ini membuat saya sakit, jatuh pingsan dan berobat ke rs singapur. Tapi saya tidak katakan kalau saya disiksa suami," kata Anni di Polda Metro Jaya, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (28/5/2012).
Anni menceritakan, saat itu ada undangan untuk Menteri Kelautan dan istri ke luar negeri. Namun Freddy meminta Anni tidak ikut dengan alasan tidak ada uang. "Saya disuruh menunggu dan jangan ikut, karena tidak ada uang. Padahal secara kedinasan kan saya dibiayai," kata Anni yang mengenakan syal batik ini.
Untuk menghalanginya ikut, kata Anni, paspornya disembunyikan. "Karena waktu itu saya tahu dia bawa simpanannya," katanya. Anni menyebut nama perempuan berinisial R sebagai simpanan Freddy, yang pernah terkuak pada tahun 2010.
Karena terus ngotot ikut, Anni kena tempeleng dan pukulan. Anni lantas berteriak sehingga menarik perhatian staf protokol Departemen Perhubungan, sopir, pembantu dan anak-anaknya.
"Tapi waktu itu saya tidak lapor polisi karena saya masih menjaga betul rumah tangga ini. Akhirnya saya ikut, tapi saya minta maaf di pesawat," katanya.
(mei/lh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini