"Sampai sekarang masih evaluasi dan dilakukan pengerasan untuk penguatan konstruksi. Tim perencana sudah memanggil konsultan dari Jepang yang ahli gempa, ada juga ahli tanah ekspansif dan lainnya. Nantinya akan dilakukan scanning lagi. Kita hentikan sementara, dilakukan intervensi dengan penelitian," papar Sekretaris Kemenpora, Yuli Mumpuni, kepada detikcom, Senin (28/5/2012).
Yuli menjelaskan menurut para ahli, tanah tempat dibangunnya proyek tersebut merupakan tanah ekspansif. "Di kedalaman tertentu ada pergerakan tanah. Waktu bulan Maret terasa sekali ketika hujan lebat, di 3 titik tanahnya bergerak. Konstruksinya masih tiang pancang dan beton, memang akibatnya ada yang pecah dan ada yang ambles, turun ke bawah," terang Yuli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biarkan para ahli bekerja dulu. Kalau aman kan lebih bagus," imbuhnya.
"Harus tahu persis dulu bagaimana sesungguhnya sekarang ekspansi tanah itu. Sekarang dilakukan intervensi untuk scanning tanah sampai berapa lama, apa perlu relokasi, misalnya. Ini membutuhkan opini teknis," tambah Yuli.
Sebelumnya, Kepala Desa Hambalang Encep saat berbincang mendengar kabar gedung di proyek Hambalang ambruk. Encep mengaku pihaknya belum mendapat data lengkap sehingga dia tidak bisa memberi informasi detail soal peristiwa itu.
"Saya hanya dua kali ke sana. Jadi ini juga tidak ada laporan ke saya," jelasnya.
Sedangkan Manajer Konsultan Proyek Hambalang, Ginting, seperti dikutip dari Koran Tempo (28/5) menjelaskan ambruknya proyek terjadi pada 20 Desember 2011 lalu. Bangunan yang ambruk berada di zona tiga. Karena hanya sebagian kecil yang ambruk dari keseluruhan proyek yang ada, maka dinilai tidak terlalu berpengaruh.
Pembangunan area proyek olahraga Hambalang seluas 32 hektar itu menuai kontroversi. Isu korupsi menerpa pelaksanaan proyek senilai Rp 1,3 triliun tersebut. KPK sudah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini, misalnya saja Menpora Andi Mallarangeng. Andi diperiksa selama 10 jam dan menyangkal menerima duit Rp 20 miliar dari proyek itu. Istri Ketum PD Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila, juga pernah diperiksa. Dugaan korupsi di proyek ini pertama kali "dinyanyikan" oleh Nazaruddin, mantan bendahara PD.
(vit/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini