PB HMI: Pemberian Grasi Corby Menciderai Komitmen Pemberantasan Narkoba

PB HMI: Pemberian Grasi Corby Menciderai Komitmen Pemberantasan Narkoba

- detikNews
Minggu, 27 Mei 2012 03:14 WIB
Jakarta - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengaku kecewa atas sikap presiden yang memberikan potongan masa tahanan (grasi) terhadap terpidana kasus narkotika Schapelle Leigh Corby, warga negara Australia. Pemberian grasi tersebut dinilai menciderai komitmen pemerintah yang ingin memberantas narkoba di Indonesia.

"Bagi kami, meski grasi adalah hak perogratif Presiden tetapi grasi yang diberikan kepada Corby, warga negara Australia yang melakukan kejahatan penyelundupan narkoba adalah hal yang tidak pantas dilakukan oleh seorang pemimpin negara," ujar Ketua Komisi Hubungan Internasional PB HMI Malik dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (26/5/2012).

Menurut Malik, pemberian grasi kepada Corby, telah mencederai dan mengkhianati komitmen pemerintah guna membasmi empat kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang salah satunya adalah narkoba. Menurutnya narkoba adalah kejahatan luar biasa karena merusak generasi bangsa Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menilai, semakin memperburuk wibawa kita sebagai bangsa di mata pemerintah Australia khususnya, dan dunia internasional pada umumnya. Yang mana untuk kejahatan luar biasa bangsa kita tunduk pada warga negara lain. Bandingkan dengan kesalahan-kesalahan kecil yang dilakukan warga negara kita di negara lain, tetap tidak mendapat ruang maaf dari negara tersebut," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Malik, pemberian grasi tersebut juga bisa memberikan sejarah buruk bagi penegakan hukum. Terlebih kasus tersebut terkait dengan kepemilikan narkotika.

"Pada saat yang bersamaan juga menjadikan kerja hakim yang telah memutuskan hukuman menjadi tidak berguna," jelasnya.

Oleh karenanya, PB HMI menilai bahwa kejahatan yang dilakukan oleh Corby tidak pantas disamakan dengan kesalahan yang dilakukan oleh nelayan tradisional Indonesia yang melanggar wilayah laut Australia.

"Nelayan tradisional kita, apalagi yang berada di Nusa Tenggara adalah nelayan yang dengan alat pancing tradisional tidak paham batas wilayah laut, sehingga secara tidak sadar melakukan kesalahan yang juga tidak memiliki dampak negatif yang berarti. Sementara Corby adalah warga negara Australia yang sadar dan paham betul bahaya yang ditimbulkan oleh narkoba bagi generasi Indonesia, kejahatan yang dilakukan Corby adalah kejahatan terencana dan sadar," tutupnya.

(ray/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads