Dalam laporannya, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan, kelompok-kelompok yang melawan pemerintahan Assad saat ini telah menguasai bagian-bagian signifikan sejumlah kota. Di mana-mana di seluruh negeri itu telah terjadi kehancuran fisik yang cukup besar.
"Ada krisis yang terus berlangsung di lapangan, yang dikategorikan sebagai kekerasan reguler, memburuknya kondisi kemanusiaan, pelanggaran HAM dan konfrontasi politik yang terus terjadi," demikian laporan Ban seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (26/5/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, kelompok oposisi Dewan Nasional Suriah (SNC) menyatakan, lebih dari 110 orang tewas dalam serangan pasukan Suriah di Kota Houla.
"Lebih dari 110 orang tewas (separuhnya anak-anak) oleh pasukan rezim Suriah. Sebagian korban terkena artileri berat sementara lainnya, keluarga-keluarga, dibantai," kata juru bicara SNC, Basma Kodmani dalam statemennya.
Serangan itu terjadi menjelang kedatangan kembali mantan Sekjen PBB Kofi Annan ke Suriah. Annan yang ditunjuk sebagai utusan PBB-Liga Arab untuk Suriah itu, bulan lalu telah memediasi gencatan senjata yang telah berulang kali dilanggar. Annan dijadwalkan kembali ke Damaskus, ibukota Suriah awal pekan depan.
Pada Jumat, 25 Mei, Assad mengklaim bahwa Suriah telah berhasil keluar dari krisis berkat kekuatan dan kesatuan rakyat Suriah.
Suriah telah mampu mengatasi tekanan-tekanan dan ancaman-ancaman yang dihadapinya bertahun-tahun dan bisa keluar dari krisis ini berkat kekuatan rakyatnya dan komitmen untuk persatuan dan kemerdekaan," tegas Assad seperti dikutip media Suriah, SANA, Jumat (25/5/2012).
Suriah telah menjadi ajang konflik mematikan sejak pertengahan Maret 2011 lalu. Menurut PBB, ribuan orang telah tewas, sebagian besar warga sipil, selama konflik tersebut.
(ita/ita)