"Kami tidak minimalis. Tidak boleh KPK minimalis. KPK harus pro maksimalis," tutur Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas usai acara peluncuran buku "Negeri Mafia, Republik Koruptor' di Manggala Wanabakti, Jakarta Jumat (25/5/2012) malam.
Mengenai sejumlah pihak yang telah dipanggil di antaranya Diana Maringka Ketua DPC Demokrat Minahasa, Busyro mengatakan pemanggilan itu untuk melengkapi informasi yang dimiliki KPK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Jumat (25/5) kemarin, mantan Ketua DPC Demokrat Minahasa, Diana Maringka, dipanggil penyelidik KPK. Kepada penyelidik, Diana menerangkan soal bagi-bagi uang saat Kongres II Demokrat di Bandung pada Mei 2010.
Diana tiba sekitar pukul 13.00 WIB di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jaksel. Ia datang didampingi kakak kandungnya, Sylvana Maringka serta Herdie Togas yang menjabat Wakil Ketua bidang Pemuda dan Kominfo DPD Sulut. "Tadi diminta keterangan (mengenai) waktu kongres," kata Diana.
Ia menjelaskan, kepada penyelidik, Diana menceritakan soal uang yang ia terima dari timses Anas Urbaningrum. "Yang USD 7 ribu dan Rp 30 juta," kata Diana. "BlackBerry juga," lanjutnya lagi.
Soal duit di kongres, Ketum Demokrat Anas Urbaningrum sudah memberikan bantahan. Menurutnya kemenangan pencalonannya bukan karena adanya bagi-bagi duit untuk pengurus partai di daerah.
(fjp/fjr)