"Ada korban meninggal di Pulo Asem, Ayah S (48) dan anaknya B (15) kena DBD (Demam Berdarah Dengue)," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati, saat jumpa pers di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (22/5/2012).
Sebelum terkena penyakit, S pergi ke Bangka. Dia kemudian kembali ke Jakarta 11 Mei dalam keadaan demam. S lantas berobat ke RS Gading Pluit, Jakarta Utara. Karena tidak kunjung sembuh dia berobat lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dien menyatakan B kemudian masuk ke ICU RS Husada pada 17 Mei dan pada 20 Mei nyawanya tak tertolong. "Sudah kita investigasi ternyata juru pemantau jentik (jumantik) susah masuk karena daerah elit. Fogging sudah dilakukan dan akan diulang lagi semingu ke depan," tuturnya.
Dien meminta warga bersedia membuka pintu rumahnya jika jumantik datang mengontrol. Menurutnya untuk kawasan elit memang sulit untuk dimasuki. Untuk itulah ada rencana mengikutsertakan satpam kompleks untuk jadi jumantik.
"Daerah elit susah dibuka. Kami berencana meng-hire satpam kompleks untuk ikut jadi jumantik," ucap Dien.
(nal/vta)