"Semua sekitar 5.000 orang telah disiapkan di berbagai tempat penampungan di Modena dan Ferrara," kata pejabat polisi setempat, Luigi Mauriello, seperti dikutip dari AFP, Senin (21/5/2012).
Salah satu pengungsi mencemaskan lamanya ia akan berada dalam tempat penampungan. "Kami khawatir kami mungkin ada di sini untuk waktu yang lama karena rumah kami sudah berusia 100 tahun," kata Maria, saat ia berdiri di bawah payung di tengah hujan di luar tenda biru besar yang didirikan oleh Badan Perlindungan Sipil, Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai gempa tersebut, rumah dan bangunan bersejarah menjadi puing-puing di pedesaan yang jarang penduduknya sekitar kota Ferrara, jantung industri Italia. Gempa ini juga menghancurkan sebuah rumah yang merupakan karya arsitektur tak ternilai.
Puluhan gempa susulan dirasakan sepanjang malam dan hujan lebat melanda wilayah tersebut. Hal ini menghambat upaya petugas setempat yang tiba dari seluruh Italia untuk menawarkan makanan dan tempat pengungsian.
Gas, air dan listrik telah dimatikan di sejumlah daerah, dan puing-puing bangunan masih berserakan di berbagai ruas jalan desa setempat. Sehingga petugas setempat berencana tetap bertahan memberikan bantuan hingga situasi kembali kondusif.
"Kami akan tinggal di sini sampai situasi tenang," kata salah satu petugas kemah pengungsian, Sebastiano Lucchi, di Finale Emilia, kepada AFP.
Akibat gempa ini, Perdana Menteri (PM) Italia Mario Monti berangkat lebih awal meninggalkan Chicago, Amerika Serikat, tempat KTT NATO digelar.
Gempa bumi ini terjadi hanya tiga tahun setelah gempa berkekuatan 6,3 SR yang meluluhlantakkan Kota l'Aquila, Italia pada Maret 2009 lalu. Gempa dahsyat tersebut menewaskan sekitar 300 orang dan menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal.
(vid/van)