"Daripada di Yogya, bagusan ini. Di Yogya itu kan sampai meleleh, (black box) di Yogya itu butuh 1,5 bulan (membacanya). CVR-nya nanti tinggal kita dengarkan," kata Investigation In Charge (IIC) KNKT untuk kasus SSJ-100, Mardjono Siswo Suwarno.
Hal itu disampaikan Mardjono dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Rabu (16/5/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling tidak ada 3 kanal kita dengarkan. Apa yang terdengar di kokpit itu instrumen juga bisa didengarkan, bunyi alarm dan lain-lain. Pembacaan seminggu mudah-mudahan selesai," jelas Mardjono yang juga guru besar Teknik Penerbangan ITB ini.
Kecelakaan Garuda di Yogya menewaskan 22 orang, termasuk sejumlah warga Australia yang hendak mempersiapkan kedatangan pejabat negeri kangguru.
(nwk/nrl)