"Jika black box itu tidak bisa juga diteliti, kami akan bawa ke pabrik FDR (flight data recorder). Kalau tidak salah, di Amerika," kata Ketua Sub Komite Penelitian Kecelakaan Transportasi (PKT) Udara dari KNKT, Masruri, dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (14/5/2012).
Sementara, apabila secara fisik CVR (cockpit voice recorder) -- yang juga merupakan bagian dari black box -- rusak maka akan menggunakan data yang ada di dalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masruri mengaku ada permintaan dari Rusia untuk menyelidiki black box pesawat nahas tersebut.
"Permintaan itu ada tetapi secara regulasi negara yang menjadi TKP, yang melakukan. Di Indonesia melakukan proses analisis dari FDR dan tentunya supaya investigasi ini lebih obyektif. Mereka menawarkan. Namun, kami punya fasilitas. Kami minta bantuan mereka untuk mensuport itu," papar Masruri.
(aan/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini