"Kalau kereta telat, sinyal rusak dan penumpang kayak pepes tidak pernah ada konpensasi tapi kalau penumpang ada yang salah langsung didenda," kata moderator milis KRL Mania, Nurcahyo, kepada detikcom, Selasa (9/5/2012).
Nurcahyo mengatakan denda harus membeli 100 kali harga tiket KRL Commuter Line sangat berlebihan. Menurutnya hal ini tidak ada aturannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurcahyo menyatakan jumlah penumpang yang tidak membayar tiket tidak terlalu banyak. Menurutnya masih banyak penumpang kereta yang mematuhi aturan.
"Kalau tidak bayar tiket ya memang pelanggaran, tapi jumlahnya juga tidak terlu banyak," katanya.
Sementara itu, Humas KRL Mania, Agam Faturachman, mengatakan seharusnya PT KAI melakukan sterilisasi stasiun untuk mencegah terjadinya penumpang yang tidak membeli tiket. Menurutnya stasiun seharusnya bersih dari penumpang yang tidak memiliki tiket.
"Janjinya akan diserilisasi, kalau tidak salah Maret 2012 tapi sampai sekarang tidak ada realisasi," tutur Agam.
Sebelumnya, Mistar turun dari KRL Commuter Line di Stasiun Depok. Kemudian dia mencoba keluar dari stasiun tersebut dengan menggunakan tiket yang dipegangnya. Saat keluar stasiun, petugas curiga dengan tanggal yang tertera di tiket tersebut, kemudian dilakukan pemeriksaan secara seksama. Setelah diperiksa ketahuanlah Mistar menggunakan tiket bekas.
(nal/nvt)