Menhan: DPR dan TNI AL Tinjau Ulang Kapal Perang yang Ditolak Brunai

Menhan: DPR dan TNI AL Tinjau Ulang Kapal Perang yang Ditolak Brunai

- detikNews
Rabu, 09 Mei 2012 12:59 WIB
Surabaya, - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro melirik kapal perang jenis Corvette yang sebelumnya tidak jadi dibeli oleh Brunei Darussalam. Saat ini Komisi I DPR dan TNI AL sedang meninjau kembali rencana pembelian kapal perang tersebut.

"Sekarang lagi ditinjau dari DPR dan TNI AL, dan sekarang sudah ada tim yang ke sana untuk meninjau kembali," kata Purnomo Yusgiantoro kepada wartawan usai meresmikan Gedung Techno Park Laboratorium Teknologi Tepat Guna Universitas Pembangunan Veteran Jatim di Surabaya, Rabu (9/5/2012).

Purnomo mengatakan kapal perang kelas Nahkoda Ragam tersebut sudah memenuhi kualifikasi. TNI AL meminta agar pemerintah untuk membeli kapal perang tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu sesuai dengan kualifikasi dan itu memang TNI AL minta untuk dibeli karena jenisnya line freeguard yang sangat modern yang mampu melakukan serangan bawah air, serangan permukaan air serta melakukan serangan udara," jelasnya.

Namun Purnomo enggan menjelaskan alasan pemerintah Brunai yang tidak jadi membeli kapal tersebut.

"Kan ada alasan Brunai tidak jadi beli. Tapi suatu negara tidak jadi belum tentu negara lain juga tidak membeli. Mesti ada alasan yang mendasari, itu mungkin berbeda alasannya. Dan sekarang sedang ditinjau serta dievaluasi," ujar Purnomo.

Selain sedang melakukan penjajakan kembali pembelian kapal perang, saat ini Indonesia masih membutuhkan banyak alutsista yang direncanakan untuk dibeli. Namun semua pembelian dilakukan dengan pengawasan dan pengendalian secara ketat.

"Banyak untuk dilakukan pembelian tapi harus melalui pengendalian dan pengawasan yang ketat. Di satu sisi kita lakukan pembelian, di satu sisi kita juga lakukan pengendalian dan pengawasan," tutupnya.


(ze/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads