Yoshiaki Nagaya, wakil konsul di Konsulat Jenderal Jepang di San Francisco didakwa atas 17 pelanggaran pidana berat, 14 dakwaan KDRT dan tiga dakwaan penyerangan termasuk menusuk istrinya dengan obeng menyebabkan satu giginya copot.
Dalam hearing yang digelar pada Senin, 7 Mei waktu setempat, Nagaya mengaku tidak bersalah. Dia pun mendapat pembebasan dengan jaminan US$ 350.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kekerasan beragam mulai dari mendorong dan menyebabkan memar-memar hingga ke yang paling serius ketika dia menyebabkan satu gigi copot. Pada kesempatan lain dia menusuknya di bagian tangan... dengan obeng," kata Wagstaffe.
Nagaya tidak memiliki kekebalan diplomatik atas tuduhan-tuduhan tersebut. "Ada kekebalan, tapi tidak saat Anda melakukan hal-hal dalam kehidupan pribadi Anda," cetus Wagstaffe.
Baik Nagaya maupun istrinya dijadwalkan tampil di persidangan awal pada 14 Juni mendatang. Untuk saat ini, pengadilan telah mengeluarkan perintah bagi diplomat Jepang tersebut agar menjauhi atau tidak melakukan kontak apapun dengan sang istri.
Menurut Michio Harada, pejabat tinggi di Konsulat Jenderal Jepang di San Francisco, Nagaya hingga saat ini masih tetap bertugas sementara menunggu perkembangan lebih lanjut ataupun keputusan dari pemerintah Tokyo.
(ita/nrl)