Salah seorang guru, Siti Ardilla mengatakan, pihak sekolah terpaksa menggunakan bangunan SMP yang ada di sebelahnya sebagai ruang UN. Sementara siswa SMP terpaksa diliburkan. Sebagian siswa mengikuti UN di ruang perpustakaan karena ruang SMP Swasta Tekad Mulia tidak mencukupi.
"Ruang SMP tidak cukup menampung jumlah siswa SD yang ikut UN. Jadi terpaksa digunakan ruang perpustakaan," sebut Siti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ujiannya desak-desakan karena meja ruang perpustakaan melingkar. Jadi kurang konsentrasi," sebut Falillah.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumut saat meninjau pelaksanaan UN di lokasi tersebut menyatakan, siswa SD yang sedang mengikuti UN menjadi prioritas.
"Jangan sampai para siswa peserta UN terganggu, karena mereka menghadapi proses kelulusan," kata Gatot.
Dari identifikasi, bangunan SD Tekad Mulia yang roboh sebanyak tiga bangunan dengan 9 ruang kelas. Selain merusak atap dan dinding, bangku serta peralatan belajar turut rusak.
(rul/try)