"Sudah empat anak yang minta ganti karena lembaran jawabannya terkena kotoran burung," ungkap salah seorang guru pengawas UN, Dede, ketika ditemui di sekolah, Senin (7/5/2012).
Kejadian itu berlangsung saat UN baru dimulai. Para pengawas memperingatkan siswa agar lembaran jawaban tidak terkena kotoran burung. Pasalnya, jumlah lembaran jawaban UN terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi jika burung berak, ya langsung ke ruangan tempat UN," jelasnya.
Indah, salah seorang siswa, mengaku cukup terganggu dengan kondisi itu. Sambil terus membaca soal dan mengisi jawaban, dia berusaha melindungi lembaran jawaban dengan kepala dan tubuhnya.
"Coba kalau kondisi kelas bagus, kami bisa mengerjakan soal UN dengan tenang," ujarnya.
Ia dan rekan-rekannya berharap pemerintah segera mendanai pembangunan kelas baru. Jika tidak memungkinkan, paling tidak pemerintah memperbaiki kelas-kelas yang mulai rusak agar belajar siswa lebih nyaman.
(try/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini