"Saya ikut berduka cita yang mendalam atas wafatnya Bu Endang. Mudah-mudahan arwahnya diterima Yang Maha Esa dengan sebaik-baiknya. Beliau orang yang kuat, mampu bertahan melawan penyakitnya selama 1,5 tahun. Mungkin kalau orang biasa nggak kuat," ujar Fadilah dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (2/5/2012).
Dia menambahkan semua orang tahu Endang selama 1,5 tahun terakhir ini mengidap kanker ganas. Semasa bertugas bersama di Kemenkes pun, Endang dikenal Fadilah sebagai orang yang baik dan memiliki sifat halus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam beberapa kali pertemuannya dengan Endang, Fadilah pun sempat menanyakan penyakit yang diidap doktor dari Harvard School of Public Health tersebut. "Dia dulu bilang 'lumayanlah, Mbak. Meskipun pakai obat'," tutur anggota Wantimpres ini.
Apa kenangan yang paling membekas? "Banyak sekali. Orangnya baik. Waktu jadi eselon saya orangnya baik. Saya suka pergi (tugas) bersama dia. Pernah ke Spanyol juga. Orangnya halus," lanjut Fadilah.
Fadilah juga berencana akan melayat ke rumah duka di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Menkes dideteksi mengidap kanker paru sejak Oktober 2010. Sejak itu Menkes telah menjalani pengobatan baik di dalam negeri dan luar negeri selama kurang lebih satu setengah tahun.
Namun dalam 3 minggu terakhir, Menkes terpaksa kembali dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) karena merasa tubuhnya nyeri. Kesimpulan hasil pemeriksaan menyeluruh yang dilakukan tim dokter RSCM menemukan Menkes memerlukan pengobatan berupa radioterapi atau radiasi secara serial. Selain radioterapi, dilakukan pula pemantauan kondisi darah dan metabolisme untuk meningkatkan stamina/kondisi tubuh.
(vit/nrl)