TNI AL sendiri mengirimkan pasukan melalui 3 tahap dengan menggunakan KRI (Kapal Perang Republik Indonesia), pertama KRI Frans Kaisepo-368, lalu KRI Diponegoro-365. Dan saat ini KRI Sultan Iskandar Muda-367 yang kembali menuju dermaga Kolinlamil (Komando Lintas Laut Militer) di Tanjung Priok.
KRI Sultan Iskandar Muda kemudian menjadi salah satu kapal yang menarik diperbincangkan. Indonesia merupakan negara dari Asia pertama dan satu-satunya yang berpatisipasti dan mengirimkan kapal perang dalam misi perdamaian di Lebanon. Dari kesuluruhan Satgas MTF Unifil, hanya ada dua kapal perang yang membawa helikopter dan salah satunya adalah Indonesia. Lalu, apa lagi keistimewaan kapal ini?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persyaratan tersebut antara lain: mampu mengoperasikan Heli dan kemudian membawa 1 unit Heli BO-105 NV-414, mampu melaksanakan SAR, mampu melaksanakan RAS (Pengisian BBM di laut), memiliki fasilitas kesehatan kelas I, dan memiliki combat management system secara real time.
Selain itu mampu melaksanakan self protection, memiliki kemampuan mengidentifikasi kawan/lawan, dilengkapi berbagai persenjataan serta mampu memberikan bantuan kepada Angkatan Laut Lebanon.
Kapal ini memiliki berat 1.700 ton, panjang 90,71 m. lebar 13,2 m, kecepatan 28 knots dengan tenaga penggerak Diesel STC MAN. Dilengkapi torpedo 3A244S dengan dua peluncur, meriam, peluru kendali dan persenjataan elektronik.
Sementara itu, tugas pokok para prajurit ini antara lain : melaksanakan Maritime Interdiction Operation (MIO) untuk membantu Angkatan Bersenjata Lebanon atau LAF dalam mencegah pemasukan senjata illegal dan materiil pendukung lainnya ke Lebanon sesuai resolusi PBB nomor 1701 tahun 2006, serta membantu LAF dalam meningkatkan kemampuan pelaksanaan tugas penegakan kedaulatan.
Di jajaran Alutsista TNI AL, KRI Sultan Iskandar Muda-367 masuk dalam jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkorarmatim).
KRI Sultan Iskandar Muda beserta personelnya bertugas selama 6 bulan di perairan Lebanon mulai November 2011 sampai dengan April 2012 dan akan digantikan dengan KRI Hasanuddin-366 yang rencananya akan diberangkatkan pada pertengahan Mei 2012.
(gah/gah)