Publik mungkin masih ingat dengan kunjungan Komisi VIII DPR ke Australia pada akhir April 2011 lalu. Komisi VIII saat itu tengah melakukan studi banding soal RUU Fakir Miskin. Kunjungan dilakukan pada April 2011.
Nah, di sela kunjungan itu, Komisi VIII melakukan diskusi di KJRI Melbourne dengan masyarakat dan PPI di Australia. Dalam dialog yang diiringi tanya jawab itu muncullah insiden yang terkenal dengan tragedi email 'komisi8@yahoo.com'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPR Marzuki Alie sempat mengeluarkan komentar soal alamat email yang menghebohkan ini. "Email Komisi itu untuk keperluan internal, jadi tidak salah mereka tidak tahu," ujar Marzuki kepada detikcom, Kamis (5/5/2011).
Kini setelah tragedi di Australia, PPI di Berlin kembali memakai youtube sebagai alat melancarkan kritik. Dalam tayangan youtube yang di-upload pada 24 April, tepat satu tahun setelah insiden 'Komisi8@yahoo.com', PPI Berlin memprotes kunjungan Komisi I terkait studi banding alat pertahanan.
Mereka dalam tayangan youtube itu menilai kunjungan DPR hanya menghambur-hamburkan uang. Tidak ada hasil yang pernah didapat. Ada sekitar 15 mahasiswa dari PPI Jerman, PPI Berlin, dan NU yang datang dalam acara itu. Selain berorasi mereka juga merentangkan spanduk putih yang berisi tulisan kritik dalam warna merah.
"Hasil apa yang dibawa untuk rakyat? Kami ingin transparansi buktikan Anda kerja," kata seorang orator yang berdiri didampingi seorang temannya.
Yang menjadi pertanyaan, apakah insiden DPR ini akan kembali terulang di Youtube?
(ndr/vta)