Siti Fadilah Beberkan Perkenalannya dengan Terdakwa Kasus Alkes

Siti Fadilah Beberkan Perkenalannya dengan Terdakwa Kasus Alkes

- detikNews
Kamis, 26 Apr 2012 17:49 WIB
Jakarta - Sesditjen Bina Pelayanan Medik Depkes 2006, Mulya A Hasjmy, menjadi terdakwa dugaan korupsi alat kesehatan (alkes). Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Tipikor, mantan Menkes Siti Fadilah Supari hadir memberi kesaksian. Siti membeberkan perkenalannya dengan Hasjmy.

"Baru benar-benar kenal ketika kasus ini mencuat. Sebelumnya ketika saya jadi Menkes belum pernah kenal sebelumnya," ujar Siti saat ditanya sejarah perkenalannya dengan Hasjmy oleh ketua majelis hakim, Mien Trisnawati, di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis (26/4/2012)

Menurut Siti, saat dirinya masih menjadi Menkes hanya sekadar tahu nama Mulya Hasjmy. Siti juga tahu Mulya bekerja di Depkes sejak 2006. Mereka kenal setelah gathering main setting. Waktu itu Mulya adalah pejabat eselon dua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau ini tadinya Kadinkes di Aceh. Suatu hari saya dan Pak SBY meninjau tsunami menggunakan helikopter. Ketika terbang rendah kita lihat Kadinkes diseret anggota GAM untuk dibunuh, katanya. Kita langsung turun dari helikopter, beliau menceritakan keadaannya. Dia cerita kalau tidak ada helikopter saya bisa mati," papar Siti.

Tak lama, Sekjen Depkes kala itu mendatangi dirinya dan menuturkan Kadinkes di Aceh tersebut diancam untuk dibunuh dan minta dipindah ke Depkes.

"Saya bilang silakan dipindah dengan cara dan prosedur yang berlaku. Kalau perlu dilakukan sertijab. Jadi yang saya tahu cuma sebatas istrinya pintar nyanyi dangdut," ucap Siti.

Mulya diadilil terkait kasus korupsi pengadaan alat kesehatan untuk penanggulangan wabah flu burung di Departemen Kesehatan (Kementerian Kesehatan) tahun 2006. Mulya merupakan Sesditjen Bina Pelayanan Medik Depkes 2006.

(vit/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads