Ribuan Warga Norwegia Akan Nyanyikan Lagu yang Dibenci Teroris Breivik

Ribuan Warga Norwegia Akan Nyanyikan Lagu yang Dibenci Teroris Breivik

- detikNews
Kamis, 26 Apr 2012 17:41 WIB
Oslo, - Ribuan warga Norwegia akan berkumpul di Oslo, ibukota Norwegia hari ini untuk memprotes teroris Anders Behring Breivik. Dalam aksinya, warga bersama-sama akan menyanyikan sebuah lagu yang dibenci Breivik yang dianggapnya sebagai metode indoktrinasi Marxis.

Aksi nyanyi massal ini terlaksana menyusul kampanye internet yang mengajak orang-orang untuk berkumpul di lapangan dekat pengadilan Oslo, tempat Breivik diadili atas pembantaian 77 orang pada tahun lalu.

Lebih dari 5 ribu telah menyatakan niat mereka untuk ikut serta dalam aksi tersebut. Mereka akan menyanyikan lagu "Children of the Rainbow" yang dipopulerkan oleh penyanyi Norwegia, Lillebjoern Nilsen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nilsen dan para menteri kebudayaan dari lima negara: Norwegia, Swedia, Finlandia, Denmark dan Islandia, kabarnya juga akan ikut berpartisipasi dalam aksi tersebut. Acara-acara serupa juga akan digelar di daerah-daerah lain di Norwegia. Demikian seperti diberitakan AFP, Kamis (26/4/2012).

Dalam persidangan pekan lalu, Breivik mengatakan bahwa Nilsen merupakan "contoh Marxis" yang telah menyusup ke kultur Norwegia dan lagunya merupakan bentuk "pencucian otak anak-anak sekolah Norwegia."

Padahal lagu itu merupakan lagu yang telah merakyat di Norwegia. "Saya merasa dia seperti menginjak-nginjak lagu yang tumbuh bersama saya dan yang saya nyanyikan untuk anak saya," cetus Lill Hjoennevaag, salah seorang yang memelopori aksi protes ini.

Lagu tersebut merupakan adaptasi lagu "My Rainbow Race" oleh penyanyi Amerika Serikat, Pete Seeger dan sangat populer di negeri Scandinavia itu.

Pada 22 Juli 2011 lalu, Breivik meledakkan sebuah bom dekat gedung pemerintah di Oslo hingga menewaskan 8 orang. Pria berumur 33 tahun itu kemudian pergi ke Pulau Utoeya dan menembak mati 69 orang yang tengah mengikuti acara kemah pemuda partai berkuasa Norwegia, Partai Buruh.

Meski mengakui pembantaian tersebut, namun Breivik menolak untuk mengaku bersalah. Menurutnya, perbuatannya memang kejam namun perlu untuk menghentikan "eksperimen multikultur" Partai Buruh dan "invasi muslim" di Norwegia dan Eropa.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads