Dikatakan pejabat tinggi negeri Jiran itu, klaim tersebut sama sekali tak berdasar. Namun penyelidikan menyeluruh akan dilakukan kepolisian Malaysia.
"Inspektur Jenderal Kepolisian bertemu dengan delegasi dari Indonesia mengenai masalah ini," kata Hishammuddin seperti dilansir harian Malaysia, The Star, Kamis (26/4/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, sejumlah pejabat Malaysia membantah adanya praktik pengambilan organ terkait kematian tiga TKI asal Lombok, NTB. Bahkan seorang pejabat Malaysia mempertanyakan mengapa pemerintah Indonesia baru meributkan masalah ini skarang.
Dikatakan pejabat-pejabat Malaysia, ketiga TKI itu adalah kriminal dan autopsi telah dilakukan dua hari setelah penembakan mereka bulan lalu.
Tiga TKI itu tewas ditembak polisi Malaysia pada 24 Maret lalu di sebuah kompleks perumahan di Linggi, dekat Port Dickson. Menurut kepolisian Malaysia, polisi terpaksa melepas tembakan karena ketiga TKI itu mencoba menyerang mereka dengan golok ketika diperintahkan untuk menyerah. Ketiga TKI tersebut juga tidak memiliki surat-surat identitas.
Pejabat-pejabat Malaysia tersebut merespons pemberitaan mengenai dugaan perdagangan organ di Malaysia di mana ketiga TKI tersebut menjadi korban. Keluarga korban mengklaim adanya jahitan-jahitan mencurigakan pada tubuh ketiga korban.
Semua korban dijahit pada bagian kedua matanya, di dada bagian atas dari dekat lengan kanan ke lengan kiri terdapat jahitan lurus melintang. Jahitan juga terlihat dari dada hingga ke bagian tengah perut, sementara di bawah pusar terlihat jahitan dari perut bagian kiri hingga bagian kanan.
(ita/nrl)