Zainul tak menyangka putri kesayangannya meninggal saat bermain di sekitar rumahnya di Jalan Swadaya, Bintaro Permai, Jakarta Selatan. Pagi itu Zainul pergi bekerja seperti biasa sebagai supir taksi. Tak ada firasat apapun soal kepergian anak bungsunya.
Sekitar pukul 09.00 WIB, telepon genggam miliknya berdering. Di ujung telepon istrinya Awaliyah mengabarkan peristiwa naas itu. "Pak pulang, dede kecebur ke sumur," cerita Zainul menirukan perkataan istrinya saat berbincang dengan detikcom di kediamannya, Selasa (24/4/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Shifa adalah anak penurut. Anaknya tak pernah bermain ke luar rumah tanpa Ibu atau kakaknya yang menemani. Namun pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB, Shifa kedapatan bermain dengan anak tetangga.
"Dia enggak pernah main keluar, dia di rumah . Dia kalau tidak ada abangnya tidak mau main. Tapi tadi mungkin main petak umpet. Saya tidak tahu persis," ujar Zainul bercerita.
Sebelum kejadian, Shifa sempat minta disuapi makan oleh Ibunya. Setelah itu Shifa ditinggalkan di rumah karena Ibunya harus berdagang ketupat sayur di pinggir jalan raya. Terperosoknya Shifa ke dalam sumur sedalam 20 meter baru diketahui warga pukul 08.30 WIB.
"Ibu-ibu teriak anak kecebur sumur, anak kecil juga ngomong ada yang kecebur di sumur, saya buka seng dan bak mandi bekas di sumur. Pas dilihat ada dia (Shifa)," kata warga yang menjadi saksi mata, Nunung Sugiarto.
Saat itu Shifa masih hidup, tangannya masih bergerak meminta pertolongan. Meski sudah tidak digunakan, sumur itu masih berisi air sedalam 2 meter.
"Tangannya sempat melambai. Tadi warga sempat menolong," kata Zainul membenarkan kesaksian warga.
Dengan swadaya warga kemudian berusaha menolong Shifa. Menggunakan tali tambang yang diikat dengan balok kayu yang melintang di atas sumur, satu orang warga turun ke bawah. Namun karena bagian bawah sumur mengandung gas, si penolong kembali ke atas sumur.
Menurut Nunung, petugas pemadam kebakaran kemudian datang ke lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Menggunakan peralatan khusus termasuk tabung oksigen, petugas berhasil mengevakuasi tubuh mungil Shifa dalam waktu 30 menit.
Saat itu kondisi Shifa sudah tak bernyawa. Tak ada bekas luka atau memar di tubuhnya. Namun, perut Shifa terlihat bengkak diduga kemasukan air. Sesaat kemudian jasadnya dibawa ke RS Fatmawati.
Pantauan detikcom, jasad Shifa sudah dimandikan dan siap dikubur di pemakaman daerah Ulujami.
"Saya ikhlas," kata Zainul berusaha tegar.
(fdn/rmd)