Rachel James menikam putra kandungnya, Perry, yang saat itu masih berusia 5 tahun, hingga tewas. Rachel telah menjalani perawatan kejiwaan di rumah sakit selama 10 tahun.
Beberapa tahun lalu, Rachel selesai menjalani perawatan dan diperbolehkan kembali ke rumah. Kemudian dia berencana untuk bepergian dari Northampton ke London dengan kereta. Tapi ternyata Rachel yang masih depresi, nekat membakar dirinya dengan bensin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sahabat Rachel, Marlene Glover menuturkan, aksi nekat Rachel tersebut dilakukan tepat saat peringatan kematian putra kandungnya. Marlene mengatakan, Rachel selalu merasa depresi bila teringat perbuatannya kepada putranya saat itu.
"Dia bilang sekarang peringatan 14 tahun kematian putranya. Dia terlihat baik-baik saja tapi sebenarnya sangat depresi dengan peringatan tersebut. Dia berkata: 'Saya harus menghadapinya'," terang Marlene seperti dilansir oleh Daily Mail, Sabtu (21/4/2012).
Menurut Marlene, sahabatnya tersebut pernah berusaha bunuh diri beberapa kali, tapi selalu gagal. Secara terpisah, ahli koroner dari Kepolisian setempat, Bob Amos, menyatakan bahwa Rachel James mengalami trauma dan kehilangan yang mendalam, bahkan sampai pada tingkat di mana seorang pria ataupun wanita normal, sulit untuk menerimanya.
"Dia menderita kondisi psikotik parah yang terhenti pada tahun 1997 saat dia menghabisi nyawa anaknya. Saya memahami bahwa dia memang berniat untuk menghabisi nyawanya sendiri di saat yang sama," tandas Amos.
(nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini