"Dalam survei Golkar, saya nomor satu. Tapi kan saya bukan Golkar dan tidak ada artinya kalau saya cuma sendirian. Saya mengharapkan setelah saya, ada perempuan-perempuan lain. Kalau saya udah nggak ada, ibu-ibu nggak usah nangis ya," ujar Megawati sambil terisak.
Hal itu disampaikan dia saat berpidato dalam acara peringatan Kartini DPP PDIP di Gedung Manggala Wanabhakti, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (21/4/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya yang sedih, kapan ada pengganti saya. Bahkan dari sekarang saya sangat berharap, karena jadi Ketua Umum itu bukan pilihan saya, tapi maunya rakyat," tuturnya masih sambil terisak.
Lebih lanjut, Megawati mengharapkan bahwa penerusnya adalah seorang perempuan yang mampu bersuara seperti dirinya.
"Yang saya lakukan adalah saya menyuarakan suara di hati saya, tapi sayangnya belum banyak perempuan yang bersuara seperti saya. Karena kalangan ibu-ibu masih terkungkung oleh adat dan budaya. Mengapa setelah merdeka, perempuan Indonesia malah mundur?" tandasnya.
(nvc/gah)