"Menurut keterangan masyarakat atau saksi, mereka bahasanya menggunakan bahasa yang biasa dipakai dalam komando seperti 'siap ndan' (komandan)," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto kepada detikcom, Senin (16/4/2012).
Berdasarkan keterangan masyarakat, kata Rikwanto,
ciri-ciri pelaku semakin menguatkan dugaan keterlibatan oknum TNI. Para pelaku berbadan tegap, berambut cepak dan terkoordinir oleh satu komando.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, berangkat dari penyidikan kasus sebelumnya, Minggu (31/3) dini hari lalu, anggota TNI AL, Kelasi Arifin Sirih tewas setelah dikeroyok geng motor di Kemayoran, Jakpus. Sepekan pascakejadian itu, tepatnya Sabtu (7/4) dini hari, empat remaja dikeroyok puluhan pria berbadan tegap dan berambut cepak. Soleh (17) tewas dalam kejadian itu, sementara tiga lainnya luka-luka.
"Kemudian berlanjut ke tanggal 8 April dan 13 April, dari keterangan masyarakat diperoleh ciri-ciri tadi. Dugaan tersebut kita tampung dan kita sampaikan ke pihak TNI," ungkap Rikwanto.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya mensuplai informasi-informasi tersebut ke pihak TNI. Namun, sejauh ini, polisi belum mendapatkan perkembangan mengenai hasil penyelidikan tersebut.
"Ada beberapa hal yang belum bisa disampaikan," katanya.
(aan/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini