Ulah Geng Motor di Jakarta Tewaskan 60 Orang per Tahun

Ulah Geng Motor di Jakarta Tewaskan 60 Orang per Tahun

- detikNews
Minggu, 15 Apr 2012 11:37 WIB
Jakarta - Ditengarai setiap tahun 60 orang tewas akibat ulah geng motor di Jakarta. Polisi pun didorong untuk sigap dalam menindak memberantas geng motor yang meresahkan tersebut.

"Setiap tahun di Jakarta 60 orang tewas akibat ulah geng motor. Sebab itu patroli pemberantasan geng motor dan balapan liar yang dilakukan polisi di Jakarta sekarang ini jangan hangat-hangat tahi ayam," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, kepada detikcom, Minggu (15/4/2012).

Menurut Neta, di tahun 2009 ada 68 orang tewas di arena balapan liar, baik akibat kecelakaan maupun pengeroyokan. Sedangkan tahun 2010 ada 62 orang tewas, dan 2011 ada 65 orang tewas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menambahkan pada 2009 di wilayah Polda Metro Jaya ada 20 lokasi balapan liar. Angka ini kemudian meningkat menjadi 80 lokasi di tahun 2012. Lokasi terbanyak ada di tangerang yakni 21 lokasi.

"Pembiaran yang dilakukan polisi terhadap geng motor selama ini sudah membuat konflik sosial, memicu dendam dan aksi main hakim sendiri, seperti pada Jumat dinihari lalu. Jika situasi ini tidak segera dikendalikan tentu akan memicu konflik yang lebih besar di masyarakat," papar Neta.

IPW mendata ada 3 perilaku buruk geng motor yakni balapan liar, judi atau taruhan, dan tawuran (pengeroyokan). Pengeroyokan ini seperti yang dialami seorang anggota TNI AL di Kemayoran beberapa waktu lalu.


"Bursa judi Rp 5 juta hingga Rp 25 juta sekali ngetrek. Untuk itu Polda harus maksimalkan polsek dan polres dalam memberantas geng motor. Jika tidak kelompok-kelompok masyarakat akan turun main hakim sendiri memburu geng motor," tutur Neta.

Sebelumnya, anggota TNI AL, Kelasi Arifin, dikeroyok hingga tewas di Pademangan, Jakarta Utara pada 31 Maret 2012. Setelah pengeroyokan terhadap Arifin, serentetan pengeroyokan terjadi di SPBU Danau Sunter pada tanggal 7 April dan menyusul pengeroyokan di Kemayoran, Jakpus pada keesokannya tanggal 8 April.

Pada Jumat, 13 April aksi geng motor kembali terjadi. Mereka menyerang mini market dan menganiaya pengunjung. Dalam aksinya dini hari ini, Anggi meninggal dunia karena dibacok. Saat konvoi melintas Jalan Pramuka, Jakpus, dua anggota konvoi ditembak oleh pengemudi mobil Yaris warna putih.

Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati membenarkan dua anggotanya tertembak yakni Kelasi Sugeng Riyadi, anggota Lafial dan Prada Akbar Fidi Aldian, anggota Yonif Linud 503. Namun siapa pelaku penyerangan di 7-Eleven dan penembakan di Pramuka, Polri belum dapat mengungkapnya.

(vit/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads