Yesmil menduga ada upaya untuk membenturkan Polri dan TNI melalui peristiwa di Jalan Salemba dan Pramuka, Jakarta Pusat tersebut. Pasalnya kelompok orang yang berbuat onar bukan geng motor seperti biasanya.
"Sekarang ada campur tangan politik yang ingin bermain lewat geng motor. Mungkin ada ketegangan antara Polri dan TNI jadi sekarang makin diperpanas, seolah-olah diciptakan ketegangan," kata Yesmil saat dihubungi detikcom, Sabtu (14/4/2012) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yesmil menambahkan, dengan menyerang gerai 7-Eleven, kelompok berpita kuning itu sengaja ingin menunjukkan kekuatan yang dimiliki. "Pita kuning untuk identifikasi, siapa lawan atau kawan. Ada pihak ketiga yang ingin memicu ketegangan supaya suasana dua institusi tidak nyaman," ucap dia.
Seperti diketahui, aksi sekelompok pria bermotor terjadi pada Jumat, 13 April. Mereka menyerang mini market dan menganiaya pengunjung. Saat konvoi melintas Jalan Pramuka, Jakpus, dua anggota konvoi ditembak oleh pengemudi mobil Yaris warna putih.
Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati membenarkan adanya dua anggotanya tertembak yakni Kelasi Sugeng Riyadi, anggota Lafial dan Prada Akbar Fidi Aldian, anggota Yonif Linud 503. Namun siapa pelaku penyerangan di Sevel dan penembakan di Pramuka, Polri belum dapat mengungkapnya.
(fdn/trq)