Kepala Penerangan Lanud Halim Perdanakusumah, Mayor Geradus Maliti, dengan mengatasnamakan Yayasan Ardhya Garini mengatakan pihak sekolah hanyalah pengguna. Sedangkan isi buku murni tanggung jawab penerbit.
"Sampai sejauh ini belum ada tanggapan dari orang tua murid yang memprotes ke pihak sekolah. Dan buku ini baru digunakan di semester ini (semester 2). Dan juga buku ini sudah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan yang sudah diusahakan oleh Dinas Pendidikan," terang Geradus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wajar tidak wajar isi dari cerita ini akan kita evaluasi. Hasil evaluasi nanti akan kita sampaikan," imbuh Geradus.
Dia tidak tahu apakah hanya SD Angkasa IX saja yang menggunakan buku tersebut. Geradus menegaskan jika sampai murid mengakses kata istri simpanan, maka sekolah tidak bisa disalahkan.
"Sebenarnya pihak sekolah tidak salah, yang salah pihak penerbit. Jadi kami hanya bisa memberikan klarifikasi sekolah tidak salah, bisa dicek ke penerbit," tutur Geradus.
Sebelumnya CV Media Kreasi mengaku tidak teliti sehingga tercetak istilah istri 'simpanan' dalam buku tersebut. Mereka meminta maaf dan akan menarik buku tersebut mulai 13 April besok untuk selanjutnya dilakukan revisi.
Kisah 'Bang Maman' ini terkuak saat Hana (8), siswa SD Angkasa, Halim, bertanya pada ibunya, Intan. "Bu, istri simpanan itu apa?" Hal itu membuat Intan terperanjat. Dia terpaksa harus sedikit berbohong untuk menjawab pertanyaan itu. Intan lantas mengalihkan perhatian anaknya.
(vit/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini