Mendikbud Bentuk Tim Telusuri Buku Kisah 'Bang Maman'

Mendikbud Bentuk Tim Telusuri Buku Kisah 'Bang Maman'

- detikNews
Kamis, 12 Apr 2012 15:42 WIB
Jakarta - Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh membentuk tim menelusuri buku yang memuat kisah 'Bang Maman dari Kali Pasir' dan kisah-kisah sejenis. Penerbit, pengarang, guru hingga kepala sekolah harus bertanggung jawab.

"Kalau LKS, itu bukan buku wajib. Itu dicetak oleh siapa saja, di luar tanggung jawab Kementerian. Tapi, bukan berarti kita biarkan ada LKS berisi seperti itu," jelas Mendikbud M Nuh ketika dikonfirmasi mengenai buku Lembar Kerja Siswa (LKS) yang memuat kisah 'Bang Maman dari Kali Pasir'.

Hal itu disampaikan M Nuh ketika ditemui di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (12/4/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekali lagi (kami) tidak (membiarkan). Sehingga kita akan meluncurkan tim kombinasi antara Inspektorat dengan kawan-kawan Litbang, untuk melacak penerbit siapa, pengarang siapa sebagai bagian yang harus mempertanggungjawabkan. Termasuk, guru dan kepala sekolah. Saya catat kejadiannya di mana. Jika LKS itu materinya tidak sesuai, maka harus segera ditarik. Pengarang dan penanggung jawab juga harus bertanggung jawab," tegas Nuh.

Dia tidak ingin anak-anak didik 'diracuni' pemikiran dengan cerita-cerita yang tidak layak konsumsi sesuai dengan usianya.

"Kita tidak ingin dunia pendidikan kita dalam tanda kutip diracuni pemikiran yang tidak pada tempatnya. Artinya belum sesuai dikenalkan dengan urusan rumah tangga seperti itu.
LKS itu biasanya diserahkan pada kepala sekolah masing-masing, kalau terbukti intinya harus bertanggung jawab," tegas mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu.

Kisah 'Bang Maman dari Kali Pasir' termuat dalam buku LKS Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta terbitan PT Media Kreasi. Buku itu menjadi pegangan di sekolah SD Angkasa kelas 2, Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur. Buku itu harus dibeli secara paket di sekolah oleh siswa.

Dalam kisah itu diceritakan Bang Maman meminta seorang perempuan bernama Patme untuk mengaku-ngaku sebagai istri simpanan Salim. Tindakan itu dilakukan agar putri Bang Maman yang bernama Ijah, mau menceraikan Salim. Bang Maman ingin Ijah cerai dari Salim karena sang menantu sudah jatuh miskin.

Dalam buku yang diperoleh detikcom, halaman 31, di bagian akhir cerita ada hal 'Untuk Diingat' yang isinya sebagai berikut:

1. Nama-nama pelaku dalam cerita Bang Maman dari Kali Pasir ialah Maman, Ijah, Salim, Darip, Kusen, Patme, Ujang dan Gentong.
2. Pengalaman yang dapat diambil dari cerita Bang Maman adalah:
a. Sikap memanjakan anak mengakibatkan ia tidak bisa mandiri.
b. Orang yang bodoh mudah ditipu oleh orang lain.
c. Berbohong merugikan diri sendiri.
d. Orang jahat biar bersembunyi suatu saat akan ketahuan, dan akan mendapat hukuman.

Nilai luhur dalam cerita Bang Maman dari Kali Pasir adalah:
a. Manusia tidak boleh serakah
b. Menipu, mencuri dan merampok adalah perbuatan dosa
c. Jangan terpengaruh oleh bujukan setan
d. Kita harus mengasihi sesama
e. Jika berbuat baik kita akan selamat dunia akherat
f. Bersyukurlah atas semua nikmat yang diberikan Allah padamu.

(nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads