"Terakhir suaminya datang 31 Maret lalu, kita sudah kasih tahu soal ini," kata penjaga TPU Rorotan, Otong, Saat ditemui di lokasi, Jl Malaka IV, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (12/4/2012).
Karena sikap acuh keluarga itu, pihak penjaga makam pun diam saja. Tidak ada perbaikan atau upaya untuk meredam bau amis yang muncul. Makam itu ada sejak sejak Februari lalu. Bau amis dan tetesan darah dilihat warga pun sejak Februari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otong mengatakan, seharusnya kuburan itu dikeruk kembali, dan ditambah tanah. Hal itu dilakukan agar darah tersebut, tidak muncul ke permukaan tanah.
"Harus ditambahin tanah lagi. Tapi mau bagaimana, kalau belum ada izin," keluh pria yang sudah 10 tahun menjaga makam ini.
(rvk/ndr)