"Polanya nggak langsung serta merta begitu (memicu megathrust), tetapi bisa saja mempercepat karena gempa besar kemarin kan ada getaran. Jadi kalau seharusnya belum mau patah, lalu ada getaran kemudian jadi patah ya bisa saja terjadi. Tapi tidak selalu begitu. Memang bisa mengakumulasi energi dipercepat," papar Kepala Bidang Mitigasi Gempa BMKG, Moch Riyadi, kepada detikcom, Kamis (12/4/2012).
Dia menjelaskan, di sepanjang pantai barat Sumatera ada jalur pertemuan dua lempang yaitu Indo-Australia dan Eurasia. Di mana di batas pertemuan itu banyak gempa besar terjadi, termasuk gempa yang terjadi pada Rabu kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa yang terjadi di Aceh pada Rabu kemarin juga berbeda dengan gempa besar yang terjadi pada 2004 dan berujung tsunami itu. Sebab gempa kemarin merupakan sesar geser dan bukan patahan naik turun. Kala sesar geser terjadi, tidak ada ruang yang bisa diisi air laut untuk dimuntahkan kembali ke daratan dengan muatan energi yang besar.
Megathrust adalah satu daerah di wilayah Sumatera yang merupakan sumber gempa paling besar yang terdapat pada batas lempeng (zona subduksi) di bawah Mentawai.
Untuk mendeteksi gempa BMKG melakukan monitoring tanda-tanda pendahuluan (precursor) gempa. Secara fisika, sifat materi yang dapat dimonitor antara lain kepadatan, kandungan air, kandungan elektron, dan sifat radioaktif dalam keadaan stres. Akumulasi stres bisa terjadi akibat tekanan pergerakan lempeng tektonik.
(vit/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini