"Awalnya karena Arifin menegur kelompok bermotor yang menghalangi sebuah truk," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (11/4/2012).
Rikwanto mengatakan Arifin saat itu melintas di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara, pada Minggu 31 Maret lalu. Ia tengah bertugas mengawal truk tangki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perkelahian pun tidak terelakkan. Arifin lantas menjadi bulan-bulanan geng motor itu. Ia mengalami luka tusuk pada sebagian anggota tubuhnya. Nyawa Arifin tidak dapat tertolong dan meninggal dunia di di rumah sakit.
Setelah pengeroyokan terhadap Arifin, serentetan pengeroyokan terjadi di SPBU Danau Sunter pada tanggal 7 April dan menyusul pengeroyokan di Kemayoran, Jakpus pada keesokannya tanggal 8 April.
"Ini kita bisa kaitkan dan itu ada hubungan karena balas dendam akibat pengeroyokan hingga mengakibatkan meninggalnya Arifin. Kemudian terjadi di Jalan Danau Sunter dan di Benyamin Sueb," papar Rikwanto.
(mei/aan)