"Poin penting yang saya catat justru presiden SBY sangat hati-hati untuk ambil keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi dengan mengajukan usulan jika harga ICP 15 persen dalam rentang waktu 6 bulan," kata Mahfudz kepada detikcom, Rabu (11/4/2012).
Menurut Mahfudz, dalam pidato tertutup tersebut, SBY memang menghendaki agar kenaikan BBM kecil kemungkinannya. Ide itu dianggap sama dengan ide PKS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pidatonya di depan pengurus PD pasca Paripurna BBM di DPR, SBY menegaskan materi opsi kedua yakni penambahan ayat 6 A dalam Pasal 7 RUU APBNP 2012 merupakan idenya, bukan ide Golkar.
Dalam ayat tambahan itu, pemerintah diberikan kewenangan menyesuaikan harga BBM bersubsidi jika harga minyak mentah Indonesia (ICP) di atas 15 persen dari asumsi ICP pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 yakni USD 105 per barel.
"Jadi itu bukan ide Golkar, dan kami bermain 15 persen, meskipun saya tahu Demokrat masih patuh pada banggar, jadi 15 persen bukan monopoli dan ide Golkar," tegas SBY.
Golkar sendiri berkukuh bahwa usulan opsi dua lahir dari fraksinya. "Kan itu kan jelas ketika sidang paripurna, itu usulan siapa? ya kami," kata Sekjen Golkar Idrus Marham terpisah.
(van/fdn)