"Kami pastikan yang kita usulkan sekarang, kami lakukan perawatan, pengembangan dan seterusnya. Memang ada token, dangdut, ada tenun, banyak sekali. Jadi kenapa perlu mengajukan ke lembaga internasional UNESCO tentang warisan produk budaya kita, karena sebenarnya untuk melindungi warisan itu sendiri. Yang bisa mengakui itu warisan sampeyan atau tetangga itu ada lembaga di atasnya. Itu lembaga dunia. Dalam kaitan ini dengan UNESCO," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, di kantornya Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Senin (9/4/2012).
Nuh mengatakan kementeriannya telah membantuk tim untuk melakukan evaluasi dan riset terhadap produk-produk budaya yang telah diajukan tersebut. Sehingga bisa diketahui layak atau tidak untuk diajukan. Nuh juga mengatakan produk budaya yang diajukan harus memenuhi persyaratan agar diterima UNESCO sebagai warisan dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persyaratan rawat dan dikembangkan itu yang kami siapkan. Sehingga dengan demikian, ini warisan tidak hanya catatan karena tidak ada yang merawat. Tentu tidak serta merta kami review, tapi kami lakukan juga penilaian," pungkas Nuh.
(rmd/vta)