Golkar: Ical Belum Tua & Layak Nyapres

Golkar: Ical Belum Tua & Layak Nyapres

- detikNews
Senin, 09 Apr 2012 14:50 WIB
Jakarta - Partai Golkar merespon keras saran Ketua MPR Taufiq Kiemas agar Ical tak nyapres karena sudah tua. Dalam pandangan Golkar, tak boleh ada dikotomi tua muda dalam Pilpres.

"Kami tidak melihat Pak Ical dalam perspektif seperti yang disampaikan Pak Taufiq Kiemas. Bagi kami ide-ide dan pemikiran pak Ical masih muda," kata Wasekjen Golkar, Tantowi Yahya, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/4/2012).

Menurut dia, saat ini tidak relevan membicarakan dikotomi capres tua-muda. Menurut dia, banyak capres muda justru pemikirannya usang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dikotomi tua dan muda itu sudah usang, karena banyak juga tokoh muda tapi tua dan usang dari sisi ide dan pemikiran," katanya.

Sementara dia yakin Ical masih berpikiran muda. Dengan ide-ide yang dianggap cukup untuk memimpin Indonesia.

"Kami berpendapat Pak Ical adalah sosok yang tepat untuk memimpin rakyat Indonesia saat ini," tandasnya.

Ketua MPR dari PDIP Taufiq Kiemas menyarankan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) tak perlu maju pilpres.

"Saran saya jadi king maker saja lah, Usia kan sudah sama seperti kita-kita, sudah pernah jadi menteri, menko, dan sekarang Ketum. Saya bukan tak setuju lho, tetapi ini saran. Itu hak nggak bisa dilarang, tetapi saran boleh dong," kata Taufiq kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Menurut Taufiq, pemilu 2014 saatnya capres muda berkibar. Menurut dia, banyak kader Golkar muda yang potensial menjadi capres.

"Yang muda lah, banyak kok, ada Hajrianto Tohari (Wakil Ketua MPR), ada Priyo Budi Santoso (Wakil Ketua DPR). Yang tua biar jadi busur saja, jangan jadi anak panah. Masak sudah tua masih mau jadi anak panah. busurnya siapa dong?," katanya.

(van/gun)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads