Polri Akui Sulit Ungkap Kasus Penembakan di Papua

Polri Akui Sulit Ungkap Kasus Penembakan di Papua

- detikNews
Senin, 09 Apr 2012 14:10 WIB
Jakarta - Rentetan aksi penembakan terus berulang di Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua. Terakhir, aksi penembakan menimpa pesawat Trigana Air yang ditumpangi 5 orang berikut pilotnya. Namun, Polri mengaku sulit mengungkap pelaku sekaligus dalang aksi teror itu.

"Mau 10 kali penembakan sulit untuk menyelidikinya," ungkap Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Saud Usman Nasution, di Jakarta, Senin (9/4/2012).

Ada beberapa alasan yang dilontarkan saud mengapa pihaknya sulit untuk mengungkap serangkaian aksi penembakan di Negeri Cenderawasih tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktor alam adalah salah satu alasan mengapa pengungkapan menjadi sulit dan terkesan lamban. Geografis wilayah yang sebagian besar hutan dan tebing menyulitkan aparat keamanan mengejar pelaku penembakan, contohnya di Bandara Mulia, Puncak Jaya, Minggu (8/4/2012) kemarin.

Alasan lain adalah minimnya saksi yang dapat membantu proses penyelidikan. "Masyarakat menjadi saksi agak sulit," kata Saud.

Menurut Saud, masyarakat masih rendah kesadaran hukum untuk membantu aparat. Nantinya, Saud melanjutkan, kendala itu menjadi tugas Kapolda untuk dapat me-manage hubungan baik dengan masyarakat setempat.

"Ini tanggung jawab Kapolda bagaimana me-manage ini dan membuat satu hubungan yang baik," jelas Saud.

Saud menambahkan, dari serangkaian aksi penembakan tersebut, Kepala Polres setempat akan melakukan evaluasi. Tujuannya untuk mengetahui titik mana yang kerap menjadi tempat operasi para pelaku.

"Sehingga Kapolres bisa memprediksi. Bila perlu bantuan bisa ke Polda, kalau masih kurang Mabes akan kirimkan tambahan personel berapapun yang dibutuhkan," kata Saud.

(ahy/gun)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads