Seperti diberitakan oleh AFP, Minggu (8/4/2012), Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda telah memberikan lampu hijau untuk menembak jatuh roket itu jika mengancam wilayah Jepang.
Pada Sabtu (7/4) kemarin, Kementerian Pertahanan Jepang telah menempatkan rudal Patriot di pusat kota Tokyo dan dua lainnya di pangkalan lain untuk melindungi wilayah Tokyo yang lebih luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah mengambil kemungkinan terbaik yang kami telah pikirkan saat ini," ujar Wakil Menteri Pertahanan Shu Watanabe.
Sementara itu, Pyongyang mengatakan peluncuran roket satelit itu bertujuan untuk penelitian ilmiah dan akan diluncurkan antara tanggal 12 April hingga 16 April untuk menandai ulang tahun ke-100 pendiri Korea Utara Kim Il-Sung pada 15 April mendatang.
Namun Amerika Serikat (AS) dan sekutu menganggap peluncuran satelit itu adalah ujicoba rudal
yang disamarkan dan telah melanggar sanksi PBB yang bertujuan untuk membatasi program rudal Korea Utara.
Bahkan China, yang juga merupakan sekutu utama Korea Utara juga menyerukan keprihatinannnya dan meminta Korea Utara untuk dapat mengendalikan dirinya.
"China khawatir terhadap perkembangan terakhir di semenanjung Korea," kata Menteri Luar Negeri China, Yang Jiechi.
(fiq/nrl)