Meski tidak ada korban jiwa pada perampokan tersebut, tetapi korban mengalami kerugian sekitar Rp 40 juta. Sejumlah barang berharga milik korban yaitu Laptop Compact, Blackberry Dacota, I-phone, kamera digital Canon dan kamera pocket merek Nixon dibawa kabur perampok.
Menurut pengakuan korban, dia menerima telpon dari seseorang yang memintanya bertemu. Karena penasaran, korban mengiyakan dan memberikan alamat tempat kosnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendrik yang ternyata anak bupati Teluk Wondama Papua Barat Alberth Torey, tak bisa berbuat apa-apa saat perampok mengikat kedua kaki dan tangannya dengan selang AC serta tali charger dan menyekapnya dalam kamar mandi.
"Saya sempat tawarkan ambil uang saja, tapi mulut saya malah disumpal dengan kaos," lanjutnya.
Pelaku kemudian melarikan diri menggunakan mobil yang sudah menunggu di depan kamar kos dan membawa barang-barang yang bernilai sekitar Rp 40 juta.
"Tapi saya sempat lihat plat nomornya, DB 4413 CE, mobilnya Toyota Avanza hitam," tandasnya.
Kapolsek Urban Malalayang Kompol Andrian Syah saat dihubungi mengatakan sudah menerima laporan perampokan siang bolong itu, dan langsung menurunkan anggotanya untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami sudah memintai keterangan para penghuni kos serta tetangga sekitarnya sebagai bahan keterangan awal," ujarnya.
Menurutnya, polisi sudah mengantongi satu nama pelaku berdasarkan keterangan korban.
"Katanya, betis kaki kanan bertato, berperawakan kecil dan wajah berjerawat. Kami sudah lakukan pengejaran," ungkap Andrian Syah.
(ahy/ahy)