Golkar Tetap Percaya Alex Meski Bolak-balik Diperiksa KPK

Golkar Tetap Percaya Alex Meski Bolak-balik Diperiksa KPK

- detikNews
Sabtu, 07 Apr 2012 07:23 WIB
Jakarta - Cagub DKI Jakarta, Alex Noerdin, sudah dua kali dipanggil Kantor
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan keterangan terkait
kasus suap wisma atlit. Kubu Golkar yakin hal tersebut tidak menganggu
proses sosialisasi Alex.

"Malah bagus kan, biar lebih clear," kata Ketua DPD Golkar DKI
Jakarta, Priya Ramadhani, kepada detikcom, Jumat (6/4/2012).

Priya meyakini Alex sama sekali tidak terlibat dalam kasus suap wisma
atlit. Oleh karena itu, menurutnya, proses yang sedang dijalani Alex
Noerdin di KPK saat ini malah akan membuat yakin masyarakat DKI bahwa
sang cagub bersih dari dugaan korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Priya juga menjelaskan aktivitas Alex di KPK tidak mempengaruhi proses
sosialisasi ke masyarakat DKI. Menurut Priya, minimnya aktivitas
sosialisasi Alex karena memang belum memasuki jadwal yang sudah
direncanakan.

"Memang belum waktunya. Jadwal kita memang belum, pertengahan bulan
ini," paparnya.

Alex Noerdin resmi diusung oleh Partai Golkar sebagai Cagub DKI dan
disandingkan dengan Nono Sampono sebagai cawagub. Meski masih
berstatus sebagai gubernur Sumatera Selatan, Alex tetap maju sebagai
cagub di Ibukota dan mengusung janji tiga tahun untuk membebaskan
Jakarta dari banjir.

Di tengah-tengah upayanya untuk menarik simpati masyarakat Jakarta
dalam pencalonan sebagai gubernur DKI Jakarta, Alex Noerdin diperiksa
oleh KPK. Ia menjalani pemeriksaan di kantor KPK terkait penyelidikan
pengadaan wisma atlet. Namun, Sang gubernur Sumatera Selatan ini
meminta kasus Wisma Atlet tidak dikaitkan dengan Pilkada DKI.

"Bukan diperiksa hanya nambahin keterangan. Saya selaku Gubernur
beserta jajarannya siap memberikan informasi," ujar Alex.

(trq/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads