Koalisi Memanas, Anas: Sejarah Akan Menuntun Parpol Temukan Takdirnya

Koalisi Memanas, Anas: Sejarah Akan Menuntun Parpol Temukan Takdirnya

- detikNews
Minggu, 01 Apr 2012 07:01 WIB
Jakarta - Koalisi memanas setelah paripurna BBM di DPR. Salah satu sebab musababnya adanya ketidakkompakan parpol koalisi dengan seiya sekata dengan Partai Demokrat (PD). Yang paling kentara PKS. Bagaimana tanggapan Ketum PD Anas Urbaningrum ?

"Sejarah biasanya akan menuntun masing-masing partai untuk menemukan takdir politiknya sendiri," jelas Anas saat dimintai tanggapan, Sabtu (31/3/2012) malam.

Menurut Anas, dalam paripurna itu, yang paling penting bagi PD adalah hasil akhir keputusan DPR yang telah memberikan payung politik dan hukum bagi pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk mengambil kebijakan untuk keselamatan ekonomi nasional, menjaga kelanjutan pembangunan, dan menjalankan program-program khusus untuk melindungi rakyat kecil dan wong cilik," jelasnya.

Rapat paripurna pembahasan usulan pemerintah menaikan harga BBM yang berlangsung maraton sejak Jumat (30/3/2012) siang akhirnya dilakukan dengan voting. Hasil voting tersebut 356 anggota DPR menyetujui opsi kedua, yaitu menerima penambahan pasal 7 ayat 6a yang isinya adalah memperbolehkan pemerintah mengubah harga BBM jika harga minyak mentah (Indonesia Crude Price/ICP) mengalami kenaikan atau penurunan rata-rata 15% dalam waktu 6 bulan.

Opsi ini dipilih partai-partai koalisi, yaitu Partai Demokrat, Partai Golkar, PPP, PAN, dan PKB.

Sementara 82 anggota DPR menyetujui opsi pertama, yaitu tidak ada perubahan apa pun dalam pasal 7 ayat 6 UU APBN 2012 yang isinya tidak memperbolehkan pemerintah menaikkan harga BBM pada tahun ini.

Opsi ini dipilih PDIP, Hanura,dan Gerindra. PDIP dan Hanura melakukan aksi walk out ketika voting sedang berlangsung. Mengejutkan, PKS yang merupakan mitra koalisi dengan tegas menyatakan memilih opsi ini.


(ndr/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads