Gagal Masuk ke Bandara Cengkareng, Ratusan Buruh Merapat ke DPR

Gagal Masuk ke Bandara Cengkareng, Ratusan Buruh Merapat ke DPR

- detikNews
Kamis, 29 Mar 2012 12:17 WIB
Jakarta - Ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Serikat Buruh (SB)/Serikat Pekerja (SP) yang hendak berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Bandara Soekarno-Hatta dihadang aparat kepolisian di Jalan Suradarma, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Kamis (29/3/2012). Gagal masuk bandara lewat pintu belakang M1, mereka mengalihkan aksinya ke DPR.

Koordinator aksi, Poniman, mengatakan, kenaikan harga BBM sebesar Rp 1.500 atau sekitar 33,3 persen akan mendongkrak kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, ongkos transportasi, memukul usaha kecil menengah, menurunkan daya beli masyarakat serta meningkatkan pengangguran dan kemiskinan.

"Bagi buruh, kenaikan harga tentu akan merampas upah buruh karena terpotongnya nilai riil pendapatan. Kenaikan UMK 2012 tidak ada artinya kalau harga juga naik," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, kata Poniman, kenaikan harga BBM juga berdampak pada meningkatnya angka PHK akibat kebijakan efisiensi perusahaan yang harus menanggung kenaikan biaya produksi.

"Cara-cara lain utuk merampas upah buruh adalah dengan peningkatan jam kerja lembur dan penundaan pembayaran upah. Pengusaha dan pemerintah akan makin mengekang kebebasan berserikat," ungkapnya.

Saat aksi tersebut, buruh memaksa untuk tetap ke Bandara Soekarno - Hatta. Namun, barikade ratusan polisi membuat buruh lantas melakukan negosiasi. Akhirnya para buruh mengurungkan aksinya untuk mendemo Bandara.

"Kita muter balik, untuk menuju DPR RI. Dari hasil negosiasi kita dilarang untuk masuk ke Bandara. Kalau tuntutan kita tidak direspons, kita akan bawa massa lebih banyak lagi," tandas Poniman.

Sementara polisi setempat menyebut jumlah massa 600-700 orang. Garuda lewat Twitternya sejak pagi mengimbau pengguna bandara tidak melewati pintu M1 karena akan ditutup untuk umum.

(try/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads