Hilang Kesabaran, Bu Guru Malaysia Lempar Sandal ke Murid

Kuala Lumpur, - Seorang guru SD di Malaysia kehilangan kesabaran dan melempar muridnya dengan sandal. Hal ini dilakukan wanita itu karena murid tersebut asyik ngobrol dengan temannya ketika guru sedang mengajar.

Akibat lemparan sandal pada Senin, 26 Maret ini, pelajar kelas 1 SD itu mengalami luka ringan pada bagian mata dan memar di wajahnya. Demikian seperti dilansir harian Malaysia, The Star, Rabu (28/3/2012).

Salah seorang guru senior di sekolah tersebut membenarkan insiden ini. Menurutnya, bu guru tersebut hilang kesabaran ketika siswa berumur 7 tahun itu terus ngobrol meski telah ditegur olehnya. Sampai akhirnya sang guru melempar sandalnya ke arah bocah laki-laki itu.

Guru senior ini menyatakan, bu guru tersebut menyesali perbuatannya dan telah meminta maaf kepada si murid saat pelajaran selesai. Dia juga memastikan bahwa sang guru akan meminta maaf secara terbuka kepada si murid dan orangtuanya di sekolah.

Namun kedua orangtua si murid tidak terima dengan insiden yang dialami putra mereka. Mereka meminta agar sang guru diskors dari tugasnya.

"Saya sangat terkejut ketika putra saya memberitahu bahwa gurunya melempar sandal kepadanya ketika dia ngobrol dengan teman sekelasnya," ujar ayah si murid, A Murugan.

Murugan yang berprofesi sebagai sopir taksi ini langsung membawa putranya ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan. Tidak hanya itu, dia juga telah melaporkan perbuatan sang guru ke kantor polisi.

Sedangkan ibu si murid, Manimegalai, menuturkan kondisi putranya yang menjadi trauma dan takut untuk pergi sekolah pasca insiden tersebut. Menurutnya, putranya sempat menderita demam pasca insiden tersebut. Dokter juga harus memberikan beberapa tetes mata karena mata anaknya mengalami infeksi.

"Itu tindakan yang sangat merendahkan putraku ketika gurunya melempar sandal padanya. Coba bayangkan apa yang terjadi jika sandal tersebut mengenai matanya. Sekarang putraku takut untuk pergi ke sekolah dan kami tidak punya pilihan lain kecuali memindahkannya ke sekolah lain," ucapnya.


(nvc/ita)