Perlu diketahui bahwa ketika Einstein meninggal dunia dalam usia 76 tahun pada 1955 silam, otaknya dibagi menjadi beberapa bagian. Nah, dua bagian otak tersebut akan dipamerkan dalam pameran yang berjudul 'Brains: The Mind As Matter' di museum Wellcome Collection.
Dua bagian otak Einstein tersebut dipinjamkan oleh Mutter Museum di Philadelphia, Amerika Serikat (AS). Pada tahun lalu, otak tersebut dipamerkan kepada publik AS untuk pertama kalinya. Demikian seperti dilansir oleh Sydney Morning Herald, Rabu (28/3/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Harvey tetap menyimpan otak Einstein, yang ternyata tidak sebesar yang dibayangkan tersebut dan kemudian memotong-motongnya menjadi 240 bagian. Potongan-potongan tersebut diawetkan dalam stoples berisi formalin di rumahnya. Harvey kemudian memberikan 46 potong bagian otak Einstein tersebut kepada koleganya William Ehrich. Beberapa potong lagi didonasikan ke sebuah museum di Philadelphia, AS.
Salah satu kurator pameran tersebut, Lucy Shanahan menuturkan, potongan-potongan otak Einstein tersebut memunculkan banyak pertanyaan. "Ada rasa penasaran yang ingin mengetahui apakah ada sesuatu hal yang signifikan atau ada perbedaan pada otak milik seorang jenius," tuturnya.
"Pameran tentang otak ini menunjukkan bagaimana sebuah organ yang rapuh telah menjadi obyek dari harapan paling tinggi, ketakutan dan keyakinan masyarakat modern, dan beberapa praktek paling ekstrem dan teknologi maju," ujar seorang kurator tamu, Marius Kwint.
"Berbagai macam cara dalam memperlakukan dan mempertunjukkan otak-otak manusia tersebut memunculkan banyak pertanyaan soal pemikiran kolektif kita," imbuhnya.
Selain potongan otak Einstein, dalam pameran tersebut juga akan dipamerkan otak terbesar yang pernah diawetkan, yakni milik seorang pembunuh bernama Edward Rulloff dari abad 19. Rulloff dihukum mati pada tahun 1871 karena membunuh istri, anak, dan seorang penjaga toko di New York, AS.
Kemudian dipamerkan juga otak aktivis perempuan AS Hellen Gardener, yang sengaja menyumbangkan otaknya demi penelitian soal teori-teori gender. Lalu ada otak tertua dari Mesir, ada juga otak sang pelopor ilmu komputer Charles Babagge. Ada pula potongan otak tertua di dunia dan juga otak yang memiliki luka bekas peluru.
(nvc/ita)