Ahok: Kalau Tak Ada Korupsi, Jakarta Jauh Lebih Maju

Ahok: Kalau Tak Ada Korupsi, Jakarta Jauh Lebih Maju

- detikNews
Selasa, 27 Mar 2012 02:11 WIB
Jakarta - Cawagub DKI usungan Gerindra Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin berbuat banyak untuk Jakarta bersama cagub pasangannya, Joko Widodo (Jokowi). Bagi Ahok, Jakarta bisa jauh lebih maju kalau tak ada korupsi.

Dalam pandangan Ahok, DKI Jakarta dari sisi birokrasi jauh lebih mudah dibandingkan provinsi lain karena Walikota/bupati sampai lurah dipilih oleh gubernur. Sementara itu semua solusi untuk permasalahan di Jakarta sudah tersedia. Berbagai master plan hasil kerjasama pemerintah Indonesia dengan lembaga-lembaga dan pemerintahan luar negeri sudah dibuat.

"Sampai hari setiap pemimpin di DKI ketika ditanya mengapa master plan tersebut tidak dijalankan jawabannya selalu sama: kurang uang. Padahal APBD DKI saat ini berkisar antara 25-30 triliun, dengan potensi APBD jika semua pemasukan dari reklame, parkir, dan jasa betul-betul bisa lepas dari korupsi bisa mencapai 50-80 triliun. Tentu saja kurang uang jika korupsi merajalela dimana-mana," kritik Ahok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikan Ahok kepada detikcom, Selasa (27/3/2012).

Ahok mengaku punya visi-misi yang sejalan dengan Jokowi dalam membenahi Jakarta. Jika anggaran Jakarta dikelola dengan baik, menurut Ahok, kemajuan di DKI akan lebih dirasakan masyarakat.

"Saya punya visi dan misi yang sejalan dengan Pak Jokowi, kami yakin jika anggaran yang ada tidak dikorupsi Jakarta punya uang lebih dari cukup utk menjalankan master plan yang ada secara bertahap. Hal lain yang sangat penting adalah tranparansi anggaran. Intinya masalah DKI bisa diselesaikan dengan anggaran yang ada dan perencanaan yang sudah tersedia jika ada pemimpin yang berani bersih, dan memang berniat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada," kata dia.

Bagi Ahok, sangat mudah memperbaiki birokrasi yang korup. Pemimpin yang tegas bisa dengan mudah mengatur bawahannya yang bermain-main.

"Sangat mudah. Jika pemimpin di atas tidak ikut bermain, dia bisa dengan leluasa menekan dan memecat orang yang bermain dan korup. Selama ini prinsipnya: Anda ambil bagian Anda, saya ambil bagian Anda, mari kita tidak saling ganggu. Pemimpin yang lurus diuntungkan karena birokrasi itu tidak bersatu, hujan tidak merata. Banyak birokrat yang pinter dan baik malah tersingkir. Orang-orang inilah yang akan muncul ke permukaan di bawah kepemimpinan yang bersih," janjiya.


(van/mei)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads