Fiuh! Gerahnya Jakarta di Masa Transisi

Fiuh! Gerahnya Jakarta di Masa Transisi

- detikNews
Senin, 26 Mar 2012 09:08 WIB
Jakarta - Sebagian warga DKI Jakarta dan sekitarnya mengeluhkan teriknya matahari di waktu siang dan gerahnya udara. Udara yang terasa gerah dan pengap tersebut dikarenakan adanya kelembapan udara yang tinggi di masa transisi ke musim kemarau.

"Udara yang gerah dan pengap menandakan kelembapan udara yang tinggi. Kondisi yang seperti ini berpotensi hujan," ujar Kepala Sub Bidang Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hari Tirto saat dihubungi detikcom, Senin (26/3/2012).

Beberapa hari yang lalu, meski cuaca terik namun Jakarta tidak pengap. Hal ini dikarenakan kelembapan rendah. Kelembapan udara dikatakan tinggi jika di atas 70 persen. Semakin banyak uap air yang ada di udara, maka derajat kelembapan udaranya tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bukan kondisi yang perlu dikhawatirkan karena terkait transisi. Salah satu cirinya memang seperti ini," terang Hari.

Gerahnya Jakarta dirasakan Dewi, warga Pejaten Barat, Jakarta Selatan. "Semalam gerah sekali. Tengah malam saja keringatnya banyak," ucap dia.

Hal yang sama dirasakan Rahman, warga Utan Kayu, Jakarta Timur. Dia harus tidur sambil menghadap ke kipas angin.

Suhu udara di Jakarta pada beberapa hari ini berkisar di angka 34-35 derajat Celcius. Menurut Hari, kondisi ini masih normal.

(vit/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads